Nah Sore ini Gue mau Ceritakan kesuksesan
Owner WS (warung steak):
Silahkan simak,Gak Baca Rugi !...
Berbicara warung steak and shake WS tak
lepas dari sosok jody brotosusena pria kelahiran 1974 sebagai pendiri dan
pemiliknya.
Bukan kesuksesan usahanya yang membuat
orang berdecak kagum... toh di luar sana masih banyak sosok pengusaha sukses
yang melebihi dia. Tapi kesederhanaan dan kepeduliannya yang membuat orang
layak angkat topi untuknya...
di bulan April 2 tahun yg lalu mataku
terantuk pada sebuah baliho besar di sebuah pertigaan di jogja. Di situ
tertulis besar besar bahwa hasil transaksi warung steak and shake WS pada tgl
27 APRIL seluruhnya akan disedekahkan. Antara percaya dan tdk percaya.... dan
pastilah pemiliknya bukan orang biasa tapi sangat luar biasa mengingat warung
steak WS tidak hanya satu tapi ada puluhan yg tersebar di seluruh Indonesia.
Rasa penasaran membuat aku datang lagi ke
Jogja untuk mencari sosok pemiliknya... ingin belajar konsep hidup darinya yg
membuat dia bisa melakukan semuanya...
Orang bilang ada kemauan di situ ada
jalan... berkat perantara seorang teman akhirnya kami di pertemukan dengannya
di masjid nurul asri gejayan yang sedang beliau bangun.
Kami dipertemukan di tengah keramaian
orang2 yg sedang mendengarkan pengajian untuk buka bersama puasa senin kamis
yang rutin diselenggarakan oleh beliau di masjid itu...
Sosoknya sederhana meski dia orang
kaya... jika omset 1 outlet per bulan 500 jt dikalikan dengan 80 out let kira2
berapa penghasilan dia. Karyawan yg bekerja di out let dia yg berjumlah 1000
orang ada kuwajiban untuk menghafal Al Quran dan ketika sudah hafal 1juz maka
akan diberangkatkan umroh. Karyawan juga dikondisikan untuk sholat dhuha dan
sholat tepat pada waktunya... hal itu rahasia dibalik kesuksesannya. Salah satu
out let yg dia punya seluruh keuntungannya disedekahkan untuk membiayai santri2
tahfid yg ada. Rumah rumah penduduk yg ada di sekitar masjid sekarang jadi
pesantren tahfid yg dihuni mahasiswa secara gratis. Saat itu beliau sedang
membangun tower tahfid senilai 70 milyar... sebuah nilai yg cukup
mencengangkan. Tapi ada hal yg lebih mencengangkan lagi dari dia yaitu tentang
konsep pendidikan untuk anak anaknya...di saat orang lain sibuk menumpuk harta
utk masa depan anak2 dan cucu2nya dia justru sebaliknya, seluruh usahanya akan
diwakafkan jika dia dan istrinya telah tiada... cukup ilmu dan iman yang akan
dia wariskan untuk ke 4 anaknya... hal yg tidak mudah dilakukan oleh org tua
dimanapun berada yg selalu ingin membahagiakan anak anaknya...
Beliau telah memberi contoh kepada kita
meski harta ada digenggamannya tapi tidak tersimpan di hatinya. Beliau tahu
betul untuk apa Allah memberi kemurahan rezeki kepadanya... beliau menyadari
beliau hanya perantara dan semua bukan miliknya...
Hal itu sebuah pelajaran nyata yang ada
di hadapan kt.. mungkin kemampuan kita tidak bisa menyamai beliau tapi yang
penting ada upaya kita untuk menunjukkan kepedulian, ada kemauan kita untuk
berkorban dan ada upaya kita untuk keluar dari egosentris yang hanya berpikir
untuk diri sendiri dan keluargannya. Kita tidak harus seperti abu bakar yang
menyedekahkan seluruh hartanya hingga hanya Allah dan Rosulnya yg disisakan
untuk keluarganya, juga tidak harus seperti usman dan umar yang menyedekahkan
separoh hartanya. Tapi kemampuan kita mungkin hanya sebatas seperti sahabat
lain yang hanya mampu mensedekahkan setengah zak kurma atau bahkan sebatas
pikiran dan tenaga... Sedekah itu bukan untuk kepentingan Allah tapi untuk
kepentingan kita untuk melindungi diri kita dari api neraka.
"Berlindunglah dari api neraka
sekalipun hanya dengan sedekah sebutir kurma" (HR.Muslim)
Esensi Sedekah bukan soal jumlah tapi
disitu ada semangat untuk berkorban secara maksimal...
Berkorban adalah manifestasi cinta dan
kesungguhan, hal itu yg dituntut oleh Allah dari diri kita untuk membuktikan
seberapa besar iman dan cinta kita kepadaNya.
Allah menguji cinta kita dari seberapa
besar kemauan kt utk berkorban dg harta kita hingga seberapa besar kerelaan
kita untuk mengorbankan nyawa kita... tujaahiduuna bi amwalikum wa anfusikum
(As sof :11)
Dan adakah kita termasuk org2 yg lolos
dari ujiannya...
Diceritakan Mbak Barid Baroroh
No comments:
Post a Comment